Hinakah
Jika kau mau
Untuk mengambil sebongkah gulden dari sang meneer dan menjadi kesekiannya?
Hinakah
Jika kau bisa
Membohongi noni nya dan lari dalam kegelapan?
Hinakah
Jika kau berani
Menghantam sang noni dan meregangkan nyawanya?
Hinakah
Jika kau ambil
Harta karun yang meneer pendam bersamanya dan membiarkan mereka mati membusuk karenamu?
Perasaanmu telah mati
Kau memandang wajah ratumu di cermin emasmu
Dan masih haus akan darah meneer nan putih dan kaya
Keringat dan tenaga
Sudah pula kau keluarkan
Dengan hasil yang sepadan
Dan masih hinakah
Jika kau masih mencari
Gulden dan kesenangan yang menusuk?
Menusuk dengan irama prestissimo
Yang tidak setiap hari ada
Namun akan selalu memanggilmu
Hinakah juga?
Jikalah sebelum meneer itu
Adalah aku?
Resident Soerabaia, 1916
No comments:
Post a Comment